Gol Tunggal Reyhan ke -88

PSPS Riau Tundukkan Persiraja Banda Aceh 1-0, Gol Menit Akhir Buah Kesabaran dan Strategi

Pemain PSPS Pekanbaru saat berduel dengan pemain Persija Banda Aceh dalam lanjutan Liga 2, di Stadion Kaharuddin Nasution, Sabtu (8/11/2025)

Laporan:  Rizki Kurniawan 
Pekanbaru

      PSPS Riau kembali menunjukkan tajinya di kandang sendiri setelah berhasil menundukkan Persiraja Banda Aceh dengan skor tipis 1-0 dalam laga lanjutan Liga 2 Pegadaian Championship 2025-2026 yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution, Sabtu (8/11/2025).


Gol tunggal yang dicetak Reyhan di menit ke-88 menjadi penentu kemenangan tim berjuluk Askar Bertuah sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka di markas sendiri.

Sejak peluit dibunyikan Wasit Idfi Akbar Patha Sanduan kedua tim saling melakukan jual beli serangan yang cepat. Aliran bola dari kak ke kaki tampak diperagakan ,baik oleh pemain PSPS Pekanbaru begitu juga tim Persiraja Banda Aceh

Pelatih PSPS Riau, Aji, menilai kemenangan tersebut lahir dari kerja keras, strategi dan kesabaran para pemain yang mampu mengendalikan situasi meski sempat kesulitan membongkar pertahanan lawan. “Kita main home dan alhamdulillah dapat tiga poin. Meski golnya datang di menit akhir, itu hasil dari instruksi untuk jangan cepat kehilangan bola dan manfaatkan crossing-crossing dari sisi lapangan,” ungkap Aji seusai pertandingan, Sabtu (8/12/2025).

Aji mengakui timnya sempat bermain terburu-buru saat lawan sudah bermain dengan sepuluh orang. “Pemain ingin cepat cetak gol, malah banyak long pass. Di babak kedua baru kita perbaiki ritme permainan dan hasilnya efektif. Reyhan sebagai super sub bisa cetak gol kemenangan,” ujar Aji.

Pahlawan kemenangan PSPS Riau, Reyhan, mengaku bersyukur atas hasil tersebut dan bertekad menjaga konsistensi. “Terima kasih untuk coach dan seluruh pemain yang sudah kerja keras. Kemenangan ini jadi motivasi agar ke depan bisa lebih fokus dan mencuri tiga poin lagi di laga berikutnya,” ucap Reyhan, yang kini telah menorehkan tiga gol musim ini.

Meski bermain di kandang, laga berlangsung dalam kondisi cuaca terik yang cukup menyulitkan. “Panasnya luar biasa hari ini, saya di pinggir lapangan saja terasa berat, apalagi pemain di tengah lapangan. Tapi yang penting hasil akhirnya maksimal. Posisi kita masih harus terus diperbaiki,” papar Aji sambil menegaskan fokusnya untuk memperbaiki peringkat menjelang transfer window.

Sorotan juga tertuju pada striker asing, Alex, yang tampil di bawah ekspektasi dan sempat mendapat sorakan dari penonton. Aji menanggapinya dengan tenang. “Itu hal wajar, pemain asing memang dituntut tampil lebih baik. Tapi saya lihat Alex sudah menunjukkan peningkatan sikap profesional. Pergantian di babak kedua pun dilakukan dengan pertimbangan matang,” jelas Aji

Di sisi lain, performa Asyr Aziz kembali mendapat pujian dari sang pelatih. “Asyr semakin hari semakin bagus. Selain sering cetak gol, dia juga banyak memberi assist. Tadi juga assist-nya sangat menentukan dan berbuah gol dari Reyhan,” tutur Aji.

Dengan tambahan tiga poin, PSPS Riau kini mengoleksi 12 poin dan naik ke posisi kelima klasemen sementara Liga 2. Aji menilai persaingan masih terbuka lebar karena jarak poin antar tim sangat tipis. “Menang sekali saja bisa langsung naik peringkat. Jadi fokus kami adalah ambil poin di setiap laga, baik home maupun away,” terang Aji

Menatap putaran kedua, Aji menyebut sudah banyak agen pemain yang menawarkan nama-nama baru untuk memperkuat tim. “Kita akan seleksi dengan cermat, jangan sampai salah pilih. Targetnya, semoga PSPS masih bisa bersaing di posisi satu atau dua. Insyaallah,” pungkas Aji

Kemenangan kali ini seolah menjadi bukti bahwa semangat juang PSPS Riau tak pernah padam. Di bawah teriknya matahari Pekanbaru yang menyengat, para pemain tetap berlari menantang waktu. Dan ketika peluit panjang berbunyi, bola yang bersarang di gawang lawan seakan berbisik lembut bahwa kerja keras dan keyakinan selalu punya cara indah untuk menang.

Coach Ayla Soroti Keputusan Wasit dan Kondisi Ruang Ganti Panas

Persiraja Banda Aceh harus pulang dengan tangan hampa setelah tumbang 0-1 dari tuan rumah PSPS Riau dalam laga sengit di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Sabtu sore (8/11/2025). Kekalahan di menit-menit akhir menjadi penutup pahit bagi Laskar Rencong yang sepanjang pertandingan terpaksa bermain dengan sepuluh pemain sejak awal babak pertama.

Pelatih Persiraja, Coach Ayla tak menutupi rasa kecewanya atas hasil tersebut. Ia menilai pertandingan berjalan tidak ideal akibat kartu merah cepat yang memaksa timnya bertahan sepanjang laga. “Kami harus bermain dengan 10 pemain sejak menit pertama karena kesalahan kecil yang dilakukan pemain muda. Situasi itu jelas mengubah seluruh rencana permainan kami,” ujarnya dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan, Sabtu (8/11/2025).

Selain kondisi di lapangan, Ayla juga mengkritisi sejumlah keputusan wasit yang menurutnya merugikan timnya. “Beberapa kali striker kami dilanggar dari belakang, bahkan ditarik, tapi wasit mengabaikan. Itu sangat mengganggu jalannya pertandingan. Harapan saya, ke depan wasit bisa lebih adil dan konsisten,” tegasnya.

Pelatih Persiraja Banda Aceh tersebut turut menyoroti kondisi ruang ganti Persiraja yang disebutnya tidak layak untuk digunakan. “Ruang ganti kami panas sekali, seperti sauna. Dari babak pertama sudah kami laporkan, tapi di babak kedua masih sama saja. Ini jelas tidak baik bagi pemain dan bisa memengaruhi performa mereka,” keluhnya.

Meski kecewa dengan hasil dan situasi pertandingan, Ayla tetap memberikan apresiasi terhadap semangat juang anak asuhnya yang terus bertahan hingga akhir. “Saya pikir para pemain sudah bekerja keras. Mereka tetap berjuang walaupun dengan sepuluh pemain. Saya apresiasi perjuangan mereka di lapangan,” katanya.

Pemain Persiraja, Hamdi, juga mengucapkan permintaan maaf kepada para suporter atas hasil buruk tersebut. “Pertandingan ini sangat ketat dan menantang. Kami minta maaf kepada semua pendukung. Mudah-mudahan dari situasi ini kami bisa belajar dan bangkit di pertandingan berikutnya,” ujarnya.

Gol tunggal PSPS yang tercipta di penghujung laga menjadi pukulan telak bagi Persiraja Banda Aceh, sekaligus memperpanjang catatan tanpa kemenangan mereka di kandang lawan. Namun di balik kekalahan itu, terlihat semangat pantang menyerah dari Laskar Rencong yang tetap berlari hingga peluit panjang berbunyi.

Di bawah teriknya matahari Pekanbaru, lapangan Stadion Kaharuddin Nasution menjadi saksi perjuangan mereka yang tak mengenal kata menyerah. Meskipun skor tak berpihak, semangat Persiraja seakan berbisik lembut di antara deru angin sore kekalahan hari ini hanyalah jeda, bukan akhir dari perlawanan.***

 

 

 

 

 

 

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar